Bab 94
Bab 94 Buka Pintunya, Aku Mau Kerja
“Luna, kamu berani mengabaikan perintah Kakek, ya? Kamu masih menghormati Kakek nggak?”
“Sepertinya kamu nggak ingin minta maaf ke Romi, ‘kan? Kamu ingin mencelakai seluruh
Keluarga Basagita. Lebih baik kamu dipecat saja.”
Melihat Luna melakukan kesalahan, Wisnu dan Wulan langsung mengadu domba.
Dua hari ini, mereka sudah menahan diri.
Sejak jabatan Yanto dicabut, Luna yang mengambil alih proyek Kompleks Prime Melati.
Hal itu membuat para karyawan perusahaan mengira bahwa Yanto sekeluarga akan kehilangan kekuasaan. Ke depannya, Grup Agung Makmur akan dipimpin oleh Luna. Jadi, sikap para karyawan terhadap mereka juga berubah.
Para manajemen yang awalnya suka menjilat dan memenuhi semua keinginan mereka, ternyata juga mulai menjauhi mereka.
Perasaan kehilangan kekuasaan sangat tidak enak.
Bahkan ketika sedang tidur, mereka juga bermimpi mengusir Luna dari Grup Agung Makmur
serta merebut kembali kekuasaan.
Namun, mereka masih belum menemukan Rita, sehingga Keluarga Buana juga tidak bisa menjalankan rencananya. Jadi, mereka terpaksa menahan diri.
Siapa sangka, kali ini Luna membuat masalah lagi, sehingga mereka bisa menyerang Luna.
Mereka tentu saja harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengusir Luna.
Tuan Besar Basagita sangat memedulikan kekuasaannya di Grup Agung Makmur dan Keluarga
Basagita.
Ketika mendengar ucapan kedua cucunya, dia mulai curiga.
Tuan Besar Basagita memelototi Luna dengan kesal, lalu berkata, “Luna, kamu pasti senang kalau Keluarga Basagita mati semua, ‘kan? Apakah kamu sebenci itu pada Keluarga Basagita? Sebenci itu pada Kakek?”
“Kakek, bukan seperti itu. Mana mungkin aku mencelakai Keluarga Basagita? Aku juga termasuk anggota keluarga,” ucap Luna membela diri.
Luna sedih dengan ucapan kakeknya.
“Masih bilang bukan!”
kami
Wisma beritata dengan marah. Tabita masuk ke um tam sudnih mestihatnya Lima puluh orang lokas kunstmit Kailu kamu mesmedulitan Keluarga Rasaita seharunya kama nengerslakan mereka perpi dengan sopen Beanien kamu mengarah Exclusive © material by Nô(/v)elDrama.Org.
Chan Fom vertang bekerja di
bawahan Rom bekerja secara gratis? Benar–benar car main“
Sebelum Wigmu selesai bucata seorang karyawan besturs mandinitan dengan)
Pak Direktur Bon datang bersama pasukannya Ada rattusan angd
Karyawan itu terlihat gemerar
Setelah mendengarnya. Tuan Besar Basagita dan yang lam langsumg qutet
Kali ini. Ford su kepala preman ini benar–benar marai dengan Keluarga Basagia
Dia bahkan datang sendiri bersama pasukannya.
Bahiran ada tanısan orang
Mereira pasti aktan meratakan lokasi konstruks m
“Grup Agung Makmur sudah berakhir. Semua karena Duma
Yanto dan keluarganya memelototi Luna dengan kesail. Mereka baikan ingin mennina Luna
“Luna, sekarang kamin sudah puas, kan? Kalimi, kamin nggak perlu khawain aku akan
memecatmin, karena seluruh proyek ini akan hancur,” ucap Tuan Besar Basarita dengan pant
Luna juga ketakutan Sekarang, dia merasa sangat mayesal karena ndak pergi minta maaf ke
Fomi
Ayo temui Romil Apa pun risikenya, kita harus melewati masalah imm
Tuan Besar Basagita berjalan keluar dengan kesal
Di depan gerbang, Romi datang bersama dua ratus orang anak buahnya.
Bua ratus orang lainnya adalah Yunus dan kelompoknya yang ditangkap der Kogs Tarig
Harimau
Ardika menyuruh Abdul melepaskan mereka supaya bisa bekerja di Kanglets Prime Melati
“Buka gerbangnya, kami datang untuk bekerja di lokasi konstrukten,” ucap Romi dengan sapan kepada satpam.
Tubuh satpam itu tampak gemetar, tapi dia tidak berani membuka gerbangnya
Pada saat ini, Tuan Besar Basagita dan yang lainnya sudah Belmar Ketika mendengar neapar
Bomi, mereka ketakutan
Gerbang lokasi konstruksi ini tidak bisa menahan ratusan orang seperti itu.
+15 BONUS
Dia segera menyuruh satpam membuka pintunya, lalu datang ke hadapan Romi sambil memberi
hormat.
“Bos Romi, aku adalah Tuan Besar Basagita, Direktur Utama Grup Agung Makmur. Mohon jangan
bercanda dengan kami. Grup Agung Makmur nggak akan berani menyuruh Anda datang bekerja.”